Mari sejenak kita lupakan pembahasan kekuatan besar saat kami mengungkap pahlawan yang dipandang sebelah mata sampai-sampai dianggap sebagai Hashira terlemah di Demon Slayer.
Perbincangan para penggemar Demon Slayer tentang Hashira yang paling kuat memang selalu menuai pro dan kontra, namun kali ini kami akan beralih topik dan fokus pada sisi lain dari spektrum tersebut.
Mari kita lihat lebih dekat Shinobu Kocho, karakter yang muncul pertama kali di Chapter 28 manga dan Episode 15 anime.
Dalam diskusi ini, kita akan mempelajari kelemahan utamanya dan bagaimana kelemahan tersebut membedakannya dari Hashira lainnya.
Peringatan: Spoiler jika kalian belum membaca manga Chapter 137 dan spoiler belum menonton Season 1 animenya.
Alasan Shinobu Kocho disebut sebagai Hashira terlemah di Demon Slayer
Hashira, yang terdiri dari sembilan pejuang elit, merupakan petarung paling kuat di Demon Slayer Corp. Orang-orang luar biasa ini secara konsisten meningkatkan keterampilan dan teknik mereka selama bertahun-tahun, terus mengasah dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menjadi pejuang yang lebih tangguh.
Meski dianggap sebagai Hashira terlemah, kemampuan bertarung Shinobu tidak bisa dianggap remeh. Menjadi salah satu dari 10 petarung teratas dari anggota Korps Pembunuh Iblis adalah pencapaian yang luar biasa, terutama jika mengingat ia memiliki kelemahan yang jelas.
Posisi Shinobu sebagai Hashira terlemah di Demon Slayer mungkin disebabkan oleh kekuatan fisiknya yang terbatas. Dia juga secara terbuka mengakui bahwa dia adalah satu-satunya Hashira yang tidak mampu memenggal kepala iblis.
Kredit: ufotable
Namun Insect Hashira mengimbangi kelemahan fisiknya dengan mengandalkan kecepatan, kelincahan, dan kecerdikannya yang luar biasa. Alih-alih memenggal kepala lawan untuk mengeliminasi, dia menggunakan gaya bertarung khas yang melibatkan racun pada Pedang Nichirin miliknya.
Peringkat Shinobu yang relatif rendah di antara Hashira juga dapat dikaitkan dengan peristiwa penting di Arc terakhir seri ini.
Ketika bertarung melawan Doma, ia hanya bisa terus menghindari serangan iblis Tingkat Atas peringkat dua dengan kecepatannya. Hingga akhirnya Shinobu terpaksa menerima takdir.
Selama lebih dari setahun menjelang pertarungannya melawan Doma, Shinobu secara teratur menyuntik tubuhnya dengan racun wisteria. Dia tahu kemungkinan besar dia tidak cukup kuat untuk mengalahkan Doma, jadi dia memutuskan untuk menggunakan hidupnya sebagai rencana cadangan.
Keputusannya untuk menyuntik dirinya sendiri dengan racun adalah bukti komitmennya yang tak tergoyahkan dalam membasmi iblis.